ANTARA BUKU DAN PERPUSTAKAAN - SELAMAT HARI BUKU NASIONAL DAN SELAMAT HARI PERPUSTAKAAN NASIONAL 303
Buku dan Perputakaan adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Buku adalah sumber informasi suatu topik pembahasan, sedangkan perpustakaan adalah kumpulan buku-buku yang yang beraneka ragam tentang ilum pengetahuan dan sains, berita, dan fiksi, sehingga Pepustakaan juga dapat dikatakan sebagai gudang informasi edukasi.
Seiring berkembangnya teknologi informasi, transformasi informasi diberbagai bidang mengalami digitalisasi. Seperti halnya di bidang buku, percetakan dan perpustakaan juga mengalami pergeseran/perkembangan. Kemunculan e-Book (buku digital), perpustakaan digital, digitalisasi berbagai karya tulis dan karya laipnnya yang dapat divisualisasi, diaktualisasi, ata ditranformasikan ke dalam bentuk digital dan behubungan dengan jejaring internet.
Namun sampai pada titik ini, di tengah cuaca informasi digital, kita tidak bisa sepenuh bergantung pada informasi eletronik. Ada saatnya kita membaca media tulis secara langsung baik itu koran, majalah, buku panduan, buku ilmu-ilmu pengetahuan, komik dan karya-karya tulis fiksi lainnya.
UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca!
Riset World’s Most Literate Nations Ranked oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, Indonesia berada atas rata-rata seperti beberapa negara maju di Eropa.
"Dikutip dari laman https://www.kominfo.go.id/ menjelaskan bahwa, 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget, atau urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.
Ironisnya, meski minat baca buku rendah tapi data wearesocial per Januari 2017 mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari. Tidak heran dalam hal kecerewetan di media sosial orang Indonesia berada di urutan ke 5 dunia. "
Ulasan di atas mejadi dasar yang cukup urgen bahwa pengaruh teknologi informasi gadget dan teknologi sejenisnya, menjadi sumber ilmu instan yang kadang tidak diolah dengan matang, karena orang bebas menulis informasi apa saja tanpa batas. Informasi-informasi yang belum teruji kelayakannnya inilah menjadi momok dunia maya tersendiri, sehingga mengakibatkan literasi membaca masyarakat bahkan generasi terhadap perkembangan iptek saat ini masih kurang.
Dapat kami simpulkan bahwa, keinginan membaca pada masyarakat dan generasi milenial saat ini meningkat pesat, namun membaca kritis dan menyimak masih sangat meprihatinkan.
Dengan demikian, di Hari Buku Nasional atau Harbuknas diperingati setiap 17 Mei sejak 2002, dan juga hari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang ditetapkan tanggal 17 Mei 1980, kami mengajak masyarakat terkhusus generasi milenial, Mari Kita Tingkatkan Literasi Membaca yang seimbang antara bacaan secara teks dan digital. Meski digitalisasi sudah menjadi kunsumsi publik dan menjadi acuan pengembangan teknologi seperti buku digital yang lebih baik, namun kita tetap meningkatkan membaca buku-buku referensi secara langsung di fasilitas-fasilitas umum dan lembaga seperti perpustakaan, tokok-toko buku dan sebagainya. Karena dengan tetap mempertahankan membaca literasi buku-buku cetakan dapat meningkatkan daya ingat jangka panjang serta dapat meningkatkan dan mendorong peningkatan penghasilan penulis, jurnalis, dan percetakan.
"SELAMAT HARI BUKU NASIONAL DAN HARI PERPUSTAKAAN NASIONAL 17 MEI 2023."